Jumat, 28 September 2012

Dampak pasar bebas bagi bisnis



Analisis Dampak Pasar Bebas Bagi Bisnis

Adam Smith mengungkapkan bahwa dalam pasar bebas, campur tangan pemerintah tidak dibenarkan. Sebab pasar bebas itu sendiri dibungkus dengan tujuan menggerakkan roda perekonomian demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sekaligus melindungi kepentingan buruh dan kelompok masyarakat kecil, karena negara dalam sistem merkantalisme dengan intervensi pasar, justru merugikan masyarakat.
Jadi, menurut saya dampak dari pasar bebas itu sendiri secara selintas memang positif jika ditinjau dari perkataan Adam Smith, yaitu merupakan usaha bagi suatu negara untuk memajukan perekonomian negara itu sendiri sehingga dapat berkembang atau dengan kata lain sebagai penggerak perekonomian suatu negara.
Lahirnya pemikiran tentang pasar bebas pada abad ke-18 merupakan sebuah  reaksi terhadap sistem merkantalisme yang berkembang saat itu. Merkantalisme merupakan sebuah sistem ekonomi yang menindas kepentingan kelompok kecil, sebab di dalamnya berlaku monopoli, proteksi, privilage (hak istimewa) yang diberikan oleh negara demi kepentingan segelintir pengusaha. Pemerintah melalui berbagai peraturannya seperti larangan impor dan proteksi untuk industri  tertentu, menciptakan ketidakadilan, karena hak sejumlah besar orang  untuk menikmati harga yang wajar, upah yang wajar dan semacamnya dikorbankan. Sehingga lahirlah pasar bebas untuk menghapus sistem merkantalisme yang tidak lain adalah sistem ekonomi di masa negara dikuasai dan didekte oleh sekolompok kecil pelaku ekonomi demi kepentingan mereka dengan mengorbankan kepentingan bersama, khususnya kaum buruh.
Seiring berjalannya waktu, pasar bebas menjadi sebuah persaingan dimana pengusaha-pengusaha yang kaya raya memonopoli pasar bebas dengan cara mereka sendiri sehingga pasar bebas menjadi ajang penindasan bagi kaum atau sekelompok masyarakat yang ekonominya lemah.
Keadaan tersebut mengubah pandangan sebagian orang akan tujuan dari pasar bebas itu sendiri, yakni menghapus sistem merkantilisme yang sangatlah tidak adil menjadi ajang penindasan yang sama miripnya dengan sistem merkantilisme itu sendiri.
Robert Hormats, seorang Vice Chairman dari sebuah bank investasi multi nasional yang berkantor di pusat New York, secara jujur mengatakan, “volatilitas international telah menjadi sedemikian rupa, sehingga pasar bebas kapitalisme menjadi deskrutif”. Pernyataan lain yang serupa dituturkan Anthoni Giddens, Direktur London School of Economics, menurutnya, di era pasar global dan pasar bebas, banyak masyarakat di berbagai negara yang akan tergilas dan tak terlindungi.
Dari uraian diatas, sangatlah jelas bahwa liberalisme ekonomi atau pasar bebas memiliki dampak yang negatif, dimana yang kaya semakin kaya dan yang miskin tetaplah miskin.
Inipun menjelaskan bahwa globalisasi di satu sisi membawa dampak yang membahayakan. Dalam arti pasar bebas yang tadinya merupakan reaksi dari sistem merkantilisme menjadi sebuah sistem yang membahayakan. Sebab, kata Agustianto, bagi golongan ekonomi kuat, liberalisasi ekonomi berarti kesempatan untuk tumbuh dengan cepat, sedangkan bagi ekonomi lemah berbagai hambatan permodalan, sumber daya manusia, keterampilan dan kelembagaan (manajemen) tidak memungkinkan mereka mendapatkan kesempatan yang sama. Masalah ini harus diselesaikan sehingga pertumbuhan yang berjalan bersama-sama. Hanya dengan pertumbuhan yang berjalan dengan seiring dengan pemerataan, maka pembangunan nasional dapat sinambung.
Banyak yang tak sadar bahwa semangat pasar bebas adalah neo kolonialisme atau penjajahan baru melalui liberalisme ekonomi. Banyak juga yang tak percaya bahwa pasar bebas merupakan penghalus dan business is war (bisnis adalah perang)

referensi :
http://sro.web.id/dampak-globalisasi.html